TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI ISLAM
tujuan pembangunan yaitu, :
1.
Pembangunan sumberdaya insani.
merupakan tujuan pertama dari
kebijakan pembangunan. Dengan demikian, harus diupayakan membangkitkan sikap
dan apresiasi yang benar, pengembangan watak dan kepribadian, pendidikan dan
latihan yang menghasilkan keterampilan, pengembangann ilmu dan riset serta
peningkatan partisipasi.
2.
Perluasan produksi yang
bermanfaat.
Tujuan utama adalah meningkatkan
jumlah produksi nasional di satu sisi dan tercapainya pola produksi yang tepat.
Produksi yang dimaksud bukan hanya sesuatu yang dapat dibeli orang kaya saja,
namun juga bermanfaat bagi kepentingan ummat manusia secara keseluruhan.
Produksi barang barang yang dilarang oleh Islam tidak akan diperkenankan,
sedangkan yang bermanfaat untuk ummat akan ditingkatkan. Dalam kebijakan
demikian, pola investasi dan produksi disesuaikan dengan prioritas Islam dan
kebutuhan ummat. Dalam hal ini ada tiga hal yang diprioritaskan :
1.
Produksi dan tersedianya bahan makanan dan kebutuhan
pokok dalam jumlah yang melimpah, termasuk bahan-bahan konstruksi untuk
perumahan, jalan dan kebutuhan dasar lainnya dengan harga yang cukup murah.
2. Perlunya
pertahanan dunia Islam di negara-negara Islam, maka dibutuhkan peralatan
persenjataan yang memadai.
3. Swasembada di bidang produksi
kebutuhan primer.
3.
Perbaikan kualitas hidup dengan
memberikan prioritas pada tiga hal, Pertama, terciptanya lapangan kerja
dengan segala penataan struktural, teknologi, investasi, dan pendidikan. Kedua,
sistem keamanan nasional yang luas dan efektif yang menjamin kebutuhan dasar
masyarakat. Dalam hal ini zakat harus dijadikan sebagi instrumen utama. Ketiga,
Pembagian kekayaan dan pendapatan dan merata. Harus ada kebijakan pendapatan
yang mampu mengontrol tingkat pendapatan yang terendah (UMR), mengurangi
konsentrasi ketimpangan dalam masyarakat. Salah satu indikator tampilan
pembangunan adalah berkurangnya tingkat perbedaan pendapatan masyarakat. Karena
itu sistem perpajakan harus diatur sebaik-baiknya.
4.
Pembangunan yang berimbang, yakni
harmonisasi antar daerah yang berbeda dalam satu negara dan antar sektor
ekonomi. Desentralisasi ekonomi dan pembangunan semesta yang tepat, bukan saja
merupakan tuntutan keadilan tetapi juga diperlukan untuk kemajuan yang
maksimum. Salah satu tujuan pembangunan adalah melalui desentralisasi, maka
pemerintah daerah perlu diberikan keleluasaan untuk mengembangkan daerahnya sendiri
dengan meningkatkan peran serta masyarakat. Dengan terus melakukan check and
balances serta bimbingan dan pengawasan yang kuat, akan membentuk daerah
itu menjadi agen pembangunan yang serba guna. Tujuan perencanaan pembangunan
yang komprehensif akan sulit dicapai bilamana kita tidak mampu mengembangkan
desentralisasi kekuasaan dan pengawasan yang lebih efisien serta mengurangi
birokratisasi masyarakat. Dalam konteks ini, maka perusahaan-perusahaan swasta
kecil dan menengah harus digalakkan dan dikembangkan. Para penguasa daerah
harus menciptakan iklim lingkungan yang tepat dan kondusif yang memungkinkan
tumbuh dan berkembangnya perusahaan-perusahaan tersebut. Perusahaan juga harus
didorong agar dapat meningkatkan investasi yang lebih besar lagi. Mereka juga
diarahkan agar menjadi organisasi bisnis yang maju. Mereka itulah yang menjadi
instrumen pembangunan ekonomi yang sarat nilai serta membagi rata tingkat
pendapatan kepada seluruh masayarakat.
5.
Teknologi baru, yaitu
berkembangnya teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan,
aspirasi negara-negara, khususnya negara-negara muslim. Proses pembangunan yang
mandiri hanya dapat terwujud jika negara tersebut sudah bebas dari ”bantuan”
asing serta mampu menguasai teknologi yang berkembang dalam lingkungan sosial
dan alam yang bebeda, teknologi itu selanjutnya akan diadaptasikan dengan
kreatifitas sendiri. Karena itu, perlu ada riset yang intensif dan luas.
6.
Berkurangnya ketergantungan pada
dunia luar dan dengan semakin menyatunya kerjasama yang solid sesama
negara-negara Muslim. Adalah tugas ummat sebagai khalifah, bahwa
ketergantungan pada dunia non-Islam dalam semua segi harus diubah menjadi
kemandirian ekonomi. Harga diri negara-negara muslim harus dibangun kembali dan
pembangunan kekuatan serta kekuasaan harus diwujudkan secara bertahap.
Ketahanan dan kemerdekaan dunia Islam serta kedamaian dan kesentosaaan ummat
manusia merupakan tujuan utama yang harus mewarnai dalam perencanaan
pembangunan. Karena itu perlu ada perubahan mendasar dalam isi dan pola
perencanaan pembangunan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar